Pada artikel sebelumnya telah dibahas bahwa secara sederhana Hipnotis dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu : Informal Hypnosis dan Formal Hypnosis atau Hipnotis Formal.
Hipnotis Formal adalah suatu peristiwa Hipnotis, dimana kedua belah pihak, yaitu antara Hypnotist dan Subyek memahami bahwa akan dilakukan proses Hipnotis. Contoh dari Hipnotis Formal adalah Stage Hypnotism (Hipnotis hiburan) dan Hipnoterapi.
Serial pembelajaran Hipnotis & Hipnoterapi bagi pemula (awam), silakan ikuti mulai dari artikel sebelumnya
Dalam pemahaman Hipnotis Formal, Critical Area dikendalikan oleh Subyek, dalam hal ini adalah dikendalikan terutama oleh sisi Conscious Mind dari Subyek.
Salah satu teknik paling dasar untuk membuat Conscious Mind dari Subyek berkurang tingkat kekritisannya, adalah dengan membuat sisi kesadaran ini menjadi rileks, bahkan menjadi “tertidur”. Ketika sisi Conscious Mind sudah lebih rileks atau tertidur, maka sugesti akan relatif lebih mudah untk memasuki sisi Subconscious Mind. Oleh karena itu, Hipnotis Formal seringkali di-identikkan dengan proses “menidurkan” Subyek.
Hal yang perlu dicatat, bahwa walau Hipnotis Formal di-identikkan dengan “menidurkan” Subyek, akan tetapi sebenarnya kondisi tidur yang dimaksud sangat berbeda dengan tidur biasa (alami), karena yang “ditidurkan” adalah sisi Conscious Mind dari Subyek, sedangkan sisi Subconscious Mind tetap aktif dan harus tetap aktif, agar sugesti dapat diterima dengan efektif. Keadaan ini disebut juga sebagai “tidur hipnotik” atau trance.
Apa yang dimaksud dengan “tidur hipnotik” ? Apa pula yang membedakannya dengan tidur biasa ?
Sebagai ilustrasi, fenomena mengigau aktif (sleep walker) adalah contoh dari “tidur hipnotik” yang terjadi secara alami, dimana pelaku dapat melakukan berbagai kegiatan, bahkan membuka mata seakan-akan berada dalam kondisi normal, berjalan-jalan, terkadang berpindah lantai (naik tangga), dan akhirnya tertidur kembali. Dimana ketika dilakukan konfirmasi terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan sama sekali tidak menyadari apa yang dilakukannya, ia hanya merasa tidur normal seperti biasa. Penjelasan ini sekaligus menggambarkan bahwa walaupun seseorang dalam kondisi trance, ia tetap dapat melakukan berbagai hal seperti biasa, hanya saja seperti pesawat yang dikemudikan secara “auto pilot”, hanya dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukannya, bukan hal-hal baru yang membutuhkan kekritisan berpikir.
Dalam teknik yang lebih lanjut (advanced), Hipnotis Formal dapat juga dilakukan dengan cara menggeser Conscious Mind (Shifting Consciousness), sehingga Conscious Mind kehilangan kekritisannya, hal ini nantinya dikenal juga dengan istilah “Waking Hypnosis”, dimana Subyek di satu sisi Conscious Mind-nya masih sedikit aktif, tetapi reaksinya lebih di-dominasi oleh sisi Subconscious Mind.
Waking Hypnosis kelak juga akan menjadi dasar bagi mereka yang ingin memahami bagamana proses Hipnotis Informal.
***
Proses “menidurkan” sisi Conscious Mind dari Subyek, secara dasar nantinya menggunakan 2 jenis teknik, yaitu : teknik cepat atau Shock Induction, dan teknik lambat (misalkan : Progressive Relaxation Induction dan Dave Elman Induction). Kedua jenis teknik ini sama-sama ditujukan untuk membuat sisi Conscious Mind menjadi sangat rileks atau bahkan tertidur (catatan : tidak selalu tertidur).
Artikel sebelumnya : Definisi Hipnotis dan Jenis-Jenis Hipnotis
H-103
alqohar says
sy ingin belajar hipnotherapy..
adakah latihanya dan d mana..?
087771482552
Yan Nurindra says
Pelatihan hipnoterapi diselenggarakan di beberapa kota. Silakan lihat informasi detailnya di bagian kanan (Jadwal Pelatihan). Klik pada salah satu judulnya untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Trims.