Apa yang ada dalam bayangan kita ketika mendengar kata “Hipnotis”? Mungkin sebuah jam bandul atau pendulum yang mengkilat, atau seseorang dengan baju hitam yang sedang melambai-lambaikan tangn dengan irama tertentu?
Hipnotis memang sesuatu yang sangat “elektrik” atau mengandung daya tarik yang sangat luar biasa bagi awam, bahkan tidak jarang dikaitkan dengan unsur mistik atau magis, terutama ketika pertunjukan Hipnotis panggung menampilkan hal-hal yang mungkin sangat tidak masuk di akal.
Hipnotis adalah seni sugesti, yang sudah dikembangkan sejak ribuan tahun silam terutama di wilayah-wilayah kebudayaan masa lampau yang banyak melibatkan ritual trance, misalkan sebagai dalam upcara penyembuhan atau upacara keagamaan.
Infomasi A-Z Tentang Hipnotis
Trance dan Hipnotis adalah dua keping mata uang yang sama, hanya saja trance lebih dikonotasikan berhubungang dengan aspek magis bagkan spirit.
Hipnotis moderen diawali sekitar abad ke 18, oleh Franz Anton Mesmer, seorang dokter dari Austria. Mesmer mempercayai bahwa di alam semesta ini terdapat fluida yang disebut sebagai “animal magnetism”, dimana mahluk hidup sangat terpengaruh oleh fluida ini. Mesmer memperkenalkan apa yang kelak dikenal sebagai “magnetism”, karena ia mempercayai bahwa magnet dapat menyeimbangkan fluida dimaksud. Metoe Hipnotis di masa Mesmer ini kelak akan dikenal pula sebagai Magnetism (magnetisme) atau Mesmerism (mesmerisme).
Istilah “Hipnotis” sendiri diperkenalkan oleh dr. James Braid dari Inggris, yaitu melalui kata “Hypnosis” yang berasal dari kata Yunani yaitu “Hypnos” yang bermakna Dewi Tidur.
Hipnotis barat atau Western Hypnotism perlahan-lahan mulai memahami bahwa Hipnotis sesungguhnya adalah seni sugesti, baik sugesti melalui komunikasi verbal maupun secara non verbal.
Sejak awal Hipnotis lebih banyak diaplikasikan ke hiburan dan juga penyembuhan, dikenal dengan istilah Stage Hypnosis dan Hypnotherapy atau Hipnoterapi (dalam bahasa Indonesia).
Bagaimanakah mekanisme Hipnotis ?
Hipnotis bekerja di wilayah pikiran bawah sadar, suatu wilayah pikiran yang memiliki sifat sangat khas dan berbeda dengan pikiran sadar. Pikiran bawah sadar manusia relatif tidak bersifat “kritis” dan mudah “mempercayai” suatu informasi yang berasal dari luar. Pikiran bawah sadar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku dan tindakan manusia, beberapa literatur menyebutkan pengaruh dari pikiran bawah sadar ini sekitar 80%, dan sisanya 20% barulah pikiran sadar.
Seni Hipnotis adalah ketrampilan untuk menembus wilayah pikiran bawah sadar ini. Dimana pikiran bawah sadar ini memiliki “pintu” yang dijaga oleh berbagai hal, antara lain oleh pikiran sadar manusia. Pintu ini aktivitasnya juga dipengaruhi oleh tingkatan fokus dari Subyek.
Bagaimanakah mekanisme dari Hipnoterapi ?
Pikiran bawah dasar manusia berisikan berbagai program, yang dikenal dengan nama : belief, self image, dsb. Sebagai program tentu saja dapat berupa program yang bersifat positif dan juga bersifat negatif.
Hipnotis dapat mengakses pikiran bawah sadar manusia, oleh karena itu Hipnotis merupakan suatu cara untuk memasukkan sugesti yang berfungsi untuk memprogram ulang berbagai program negatif yang mungkin terdapat di dalam pikiran bawah sadar seseorang.
Demikian mudahkah Hipnoterapi ?
Tentu saja tidak, karena manusia sesungguhnya mahluk yang kompleks, bukan sekedar komputer atau robot yang dapat diprogram ulang dengan mudah.
Oleh karena itu pengetahuan Hipnoterapi tidak sederhana, bahkan perlu bertahun-tahun bagi seseorang untuk benar-benar menguasai Hipnoterapi, walaupun secara formal biasanya pelatihan Hipnoterapi dapat berlangsung hanya sekitar 16 jam sd. 100 jam.
Hipnoterapi moderen juga sangat berbeda dengan Hipnoterapi masa silam. Di masa silam orientasi dari Hipnoterapi lebih ke arah Authoritarian (otoriter), dan pada hari ini Hipnoterapi pada umumnya sudah mengacu ke Client-Centered Hypnotherapy.
Dapat diterapkan ke penyakit apa sajakah Hipnoterapi ?
Pada dasarnya Hipnoterapi diterapkan ke kasus-kasus yang terkait dengan psikologis, seperti phobia, traumatik, stress, kecanduan, dsb. Hipnoterapi juga dapat diterapkan untuk membantu penyakit Psikosomatis yaitu penyakit fisik yang dipicu oleh gangguan psikologis.
Dalam ranah Hipnoterapi eksperimental, Hipnoterapi dilaporkan dapat menyembuhan beberapa penyakit degeneratif seperti : kanker, diabetes, dsb. Hal ini memang sangat mungkin terjadi, karena saat Subyek memasuki kondisi trance yang sangat dalam, maka ia dapat mengakses kesadaran quantum, atau kesadaran yang membentuk suatu sel.
Bagaimana perkembangan dunia Hipnotis dan Hipnoterapi di Indonesia ?
Hipnotis sudah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda, hal ini dapat diketahui melalui berbagai literatur berbahasa Belanda maupun yang diterjemahkan dari bahasa Belanda ke bahasa Melayu.
Perkembangan Hipnotis di Indonesia sangat lambat, dan nyaris berkembang hanya di “bawah tanah”. Baru di awal tahun 2000-an Hipnotis mulai dikenal lebih luas, antara lain dengan mulai diperkenalkannya pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi dalam kelas publik dan moderen oleh Yan Nurindra yang juga pendiri dari The Indonesian Board of Hypnotherapy (organisasi Hipnoterapi terbesar di Indonesia dan Asia yang juga merupakan partner resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), dan juga pertunjukan Hipnotis panggung (Stage Hypnotism) yang diperkenalkan oleh Romy Rafael di layar kaca.