Gendam, suatu kata yang sangat bernuansa “mistis”. Bahkan saat saya masih di bangku mahasiswa-pun saya sudah sering mendengar kata ini, setidaknya dari beberapa cerita tentang orang-orang yang terkena gendam di Terminal Wonokromo Surabaya (terminal Surabaya di masa lalu). Tetapi apakah ilmu gendam itu benar-benar ada ? Dan sebenarnya apakah ilmu gendam itu ?
Indonesia memiliki kultur-sosial yang sangat unik, barat bertemu dengan timut, logis bertemu dengan mistis. Sesuatu yang menarik untuk dikaji.
***
Banyak cerita dan rumor tentang gendam ini, tetapi sangat berbeda faktanya ketika kita memberanikan diri untuk melakukan pendetilan, atau dalam bahasa KPK kita lakukan ”penyidikan”, akan mengakibatkan gendam tidak ”seseram” ceritanya. Kebetulan saya sendiri sebagai praktisi Hypnosis, sangat berkepentingan untuk mencari tahu apa sebenarnya gendam ini, sehingga sayapun selalu tertarik untuk membawa diri saya ke informasi sekecil apapun yang dapat membawa saya kepada entitas yang bernama ”gendam” ini, tentu sayapun pernah mencoba untuk secara sengaja mempelajarinya, dan tetapi selalu akhirnya saya dapat melakukan ”cracking” bahwa sesungguhnya gendam bukan sesuatu yang mistis apalagi melibatkan unsur gaib, melainkan semata-mata teknik komunikasi yang piawai dan memanfaatkan situasi kondisi (state) tertentu.
Para korban gendam selalu saja awal mulanya mengatakan :
”Saya tiba-tiba tidak sadarkan diri, dan uang di ATM saya sudah terkuras”.
Faktanya ketika saya melakukan pendetailan peristiwa, selalu terdapat komunikasi awal yang merupakan asal-muasal malapetaka sesungguhnya yang nantinya disederhanakan dengan nama ”gendam”.
Gendam selalu memanfaatkan sifat-sifat dasar manusia, antara lain : keinginan untuk memperoleh keuntungan dengan cara cepat, keinginan untuk lolos dari masalah dengan cara ajaib, sifat empati dan sosial kepada orang lain, dan juga sifat naif yang mungkin tidak pada tempatnya.
Ilmu gendam tidak terlepas dari pemanfaatan sifat-sifat dari pikiran bawah sadar manusia, terlepas bahwa praktisinya seakan-akan memperoleh kemampuan ini dengan cara gaib, atau yakin bahwa dibantu oleh entitas gaib, akan tetapi sesungguhnya tetap bermain dengan area yang itu-itu juga, yaitu pikiran bawah sadar.
Setiap manusia memiliki potensi untuk memasuki keadaan ”trance”, jika berada dalam situasi kondisi tertentu, dan tentu saja dapat dikondisikan pula oleh teman kita si ahli gendam ini.
Salah satu kondisi yang sangat mudah untuk menyeret kita ke kondisi trance adalah kondisi panik, benar-benar panik tanpa dapat dikelola sama, sekali. Bayangkan jika tiba-tiba mobil kita tiba-tiba dihentikan oleh sekelompok orang bersepeda motor, sambil mereka mengatakan :
”Hei, hei berhenti, mau tabrak lari ya ….! Ayo berhenti …..!”.
Dalam situasi yag serba cepat semacam ini, nalar kita bahkan tidak mampu bereaksi dan melakukan evaluasi secara cermat, sehingga kita cenderung untuk melayani secara naluriah, dan kita akan segara ”masuk” ke kondisi trance yang nantinya dapat berujung kepada hal-hal yang membuat kita akhirnya merasa terkena gendam.
Seorang Ibu yang mungkin tengah risau dengan urusan rumah tangganya, dan duduk menyendiri di pojokan sebuah mall, tiba-tiba seseorang menghampiri dan mengatakan dengan sangat santun :
”Bu, yang sabar saja, persoalan Ibu sebentar lagi akan berakhir. Tuhan mendengar semua doa Ibu.”.
Blaaaar ….. dapat dibayangkan bahwa kalimat ini tentu bagaikan oase di padang pasir, dan akan segera membawa si Ibu ke kondisi ”trance” juga.
Nah apakah sebenarnya ”trance” itu ? Trance tidak semata-semata seperti Kuda Lumping kesurupan, tidak seperti orang yang dihipnotis di layar kaca, trance memiliki wajah yang luas, bahkan orang yang sedang kasmaran jatuh cinta dapat juga disebut sebagai trance. Trance dapat dianalogikan sebagai ”tersesat” di logika yang tidak wajar, tidak wajar menurut si pengamat, tetapi mungkin sangat wajar bagi si subyek yang tengah memasuki trance.
***
Banyak cara untuk ”membawa” seseorang ke kondisi trance, bahkan dapat saja dari celah yang kecil dari kesadaran manusia. Beberapa diantaranya adalah :
- Kepanikan yang luar biasa (seperti yang telah dijelaskan di atas)
- Kebingungan yang luar biasa (bahkan pikiran normal tidak mampu mencerna)
- Harapan (keuntungan epat, lepas dari permasalahan, dll.).
- Terkejut dengan sangat ekstrim (dikagetkan secara tiba-tiba).
Ahli gendam piawai untuk melakukan utilisasi (pemanfaatan lebih jauh) dari sedikit celah yang dihasillkan dari berbagai ha di atas.
Ahli gendam piawai untuk ”mengukur” apakah si ”korban” dapat ditarik memasuki trance ataukah justru menjauh dari trance ? Jika menjauh, ia tidak akan melanjutkan prosesnya.
Ahli gendam piawai dalam berkomunikasi ala ”sampah”, sehingga akan terdapat kata-kata yang meluncur begitu saja ke pikiran bawah sadar.
Bayangkan saja jika ada seorang pembeli yang ”bersosok” orang seberang membeli sesuatu ke toko anda, dan ketika anda menyerahkan kembalian, ia mengatakan :
”Cik, saya tak nak uang berseri macam ni, saya nak yang ada huruf depannya H dan akhirnya nombor 9”.
Saat itu pikiran anda akan ”berhenti” sesaat, karena ini suatu pertanyaan ganjil yang jawabannya sama sekali tidak tersedia di database anda.
Dan dengan kepiawaian tertentu, dalam beberapa detik kemudian, pikiran yang berhenti ini dapat diarahkan untuk memicu kondisi trance, yang akan berakhir dengan anda menyerahkan seluruh uang dari kas anda pada hari itu.
***
Gendam adalah tentang komunikasi, walaupun sang pelaku meyakini ia menggunakan kekuatan gaib, sesungguhnya ini hanyalah penguat ”Self Image” semata, memunculkan keberanian di luar normal, keberanian yang dapat membuat orang lain terseret ke kondisi trance.
Oleh karena itu cara melawan gendam tentu saja harus memahami perilaku pikiran bawah sadar kita sendiri, dan selalu berupaya untuk berada dalam kondisi ”aware”dimanapun itu.
Tidak dapat ditampik bahwa setiap orang mungkin saja memasuki kondisi semacam ini, termasuk saya sendiri nyaris menjadi korban gendam dari sekumpulan penjahat dari Iran ketika saya sedang berlibur di Kuala Lumpur. Para penjahat ini sangat perlente, dan sudah sangat mirip dengan ”raja minyak” yang tengah berlibur. Modus mereka adalah menukarkan mata uang dolar mereka, dan hampir saja saya menurutinya, sampai akhirnya saya menyadarinya bahwa money changer toh ada dimana-mana, kenapa pula harus ke saya ?
Saat seseorang memasuki kondisi trance, maka sesungguhnya muncul perasaan yang ”agak aneh”, antara sadar dan tidak sadar, dan disinilah kita masih memiliki peluang untuk keluar dalam kondisi ini, out of the trance. Caranya, kita harus menyingkir sejenak (upayakan), dan dengan tegas katakan dalam hati : ”Sekarang juga normalkan dan wajarkan pikiran saya”. Jika kita nyaman dengan berdoa, tambahkan dengan doa penguat. Pasti kita akan segera keluar dari kondisi ”trance” ini.
Yang agak sulit adalah ketika kita memasuki trance secara perlahan, misalkan kita bertemu dengan sosok orang yang kita anggap sakti, dan dapat membantu menyelesaikan masalah kita. Ini trance yang sangat dahsyat, dimana keadaan trance dan kognitif (sistem berpikir) kita akan bergeser secara wajar. Satu-satunya cara adalah dengan membuka diri kepada orang terdekat kita dan memintanya untuk mengevaluasi tindakan dan perilaku kita, dan kita mencoba untuk menganalisa masukan ini.
Gendam mungkin tetap misteri bagi banyak orang ! Tapi bagi saya, dan semoga pula bagi anda, jangan pernah percaya bahwa gendam adalah mistik atau magis, karena keyakinan ini akan membuat kita ter-gendam sebelum gendam itu benar-benar terjadi.
Gendam oh gendam ……..
Ref : 007
drg Locky Setio says
Sangat berguna untuk masyarakat umum dimana sekarang banyak penipuan penipuan memakaki sms , telpon dan bertatap langsung menggunakan tatabahasa seperti diatas !
Salam servo sehat !.
Sukiman says
Artikel yang sangat bermanfaat buat pembelajaran. Terimkasih Pak Yan
chudhirori says
Dengan penjelasan pak yan saya bertambah ilmu
Hujairin says
ajib ajib
Yahya Terapis Jadul says
Setuju pak. Namun bagaimana dengan induksi tatapan mata saja/tanpa sugesti verbal(yg pernah dilakukan Romi Rafael), suyet sudah bisa ditidurkan. Apakah ini juga termasuk hypnosis ilmiah? Tks
Yan Nurindra says
Jika dilakukan tanpa sugesti verbal, tapi subyek diperkirakan sudah “memahami”, maka disebut sebagai Analogue Marking.
ibay says
sangat —-sangat bermanfaat bgt pak yan !
s ibana ritonga says
Terimakasih atas pencerahan ini. sangat setuju dengan pandangan penulis.
Yahya Terapis Jadul says
Ok pak Yan saya paham sekarang. Tks 🙂
cahaya sejati cakra buana says
makasih pak yan atas penjelasannya tp kalau cara kerja mempengaruhi pikiran jarak jauh itu gaima mekanismenya pak mohon penjelasannya
litz says
artikel yg menarik yg membahas ttg gendam….
makasi sharingnya pak yan,
owh ya utk websitenya coba ditambahin fitur “like” post dan menampilkan artikel2 sejenis pasti kunjungan dan likenya makin banyak….
salam servo 🙂
Lukman Fitrianto says
Sharing Gendam dengan energi donk Pak Yan???
muhlis moed says
Tapi bagaimana dgn org yg melakukan gendam tanpa komunikasi lebih awal mis dlm satu rumah makan pelaku dengan ritual sebentar dia dapat memindahkan org dari meja lain ketempat ia berada tanpa ia sadari lalu ia kemudian melakukan keinganan berikutnya dan sy pernah lihat di youtube Ki Joko bodo menggendam karyawan tv jogja tanpa komunikasi awal dan dilakukan depan bosnya, mohon penjelasan hal yg diatas karna banyak ditempat sy hal seperti ini dan ini sgt meresahkan masyarakat,trmhkash sebelumnya pak yan
sobi says
Tidak dapat ditampik
bahwa setiap orang
mungkin saja memasuki
kondisi semacam ini,
termasuk saya sendiri
nyaris menjadi korban
gendam dari
sekumpulan penjahat
dari Iran ketika saya
sedang berlibur di
Kuala Lumpur. Para
penjahat ini sangat
perlente, dan sudah
sangat mirip dengan
”raja minyak” yang
tengah berlibur. Modus
mereka adalah
menukarkan mata uang
dolar mereka, dan
hampir saja saya
menurutinya, sampai
akhirnya saya
menyadarinya bahwa
money changer toh ada
dimana-mana, kenapa
pula harus ke saya ?
Sy mw tnya yg di atas ini master berarti s orang prakesi hipnotis bsa uja kejebak hipnotis ? Oleh orang lain yg juga alih gendam
Rudy says
Terima Kasih Pak 🙂
khykin says
Hhahaha.. Habis dagh rahasia saya terbongkar… 😀
bambang says
trima kasih pak yan…tp bagi sy gendam tetap misteri,.banyak hal yg tidak masuk akal ketika kita disuguhkan dengan pertunjukan gendam tradisional..sy sendiri bisa melakukan hipnotis tapi tidak bisa melakukan gendam. maka sy penasaran banget pingin merasakan sensasi gendam tp bukan untuk kejahatan melainkan untuk pembelajaran sy,, jika ada yg bisa menggendam sy akan sy jadikan guru…..
Yan Nurindra says
Buat saya gendam tak lebih dan tak kurang adalah proses hipnosis.. sesuai dengan artikel di atas kan..
Rezky Daniel says
Artikel yang bagus sekali dengan bahasa yang membumi.
Tapi apakah tepat jika seorang “korban” gendam menyimpulkan ybs bener2 tidak sadar dan seluruh isi atm sudah terkuras habis?
Karena menurut saya secara semantik seolah2 ybs tidak tahu apa yang terjadi, dan tidak mengingat apa yg telah terjadi.
Bagaimana menurut pak yan?
Yan Nurindra says
Ya setuju.. menurut saya hanya masalah persepsi / pemaknaan peristiwa tersebut saja..
Bustam Alamsyah says
Sangat bermanfaat
Heri Putra Efendi says
bagus sekali infonya pak yan
rudi says
salam,
Pak Yan, yg berarti yang namanya jin spt kuntilanak, genderuwo, tuyul, dll itu tidak ada ya pak? thx
Yan Nurindra says
Rudi.. Pertanyaan Anda tidak terkait langsung dengan artikel ini. Kapan-kapan saya akan bahas dalam bentuk artikel ya..
Rinofada says
Pak Yan, saya pernah mendengar tentang apa yang disebut sebagai “METAPHYSICAL HYPNOSIS”. Apa yang dimaksud dengan “METAPHYSICAL HYPNOSIS”? Apakah ada hubungannya dengan hal-hal yang bersifat metafisik? Saya berencana untuk menulis tesis tentang relasi antara hipnosis dan spritual. Terima Kasih,
Dani Royman Simanjuntak says
Halo Bapak Yan,
saya sempat membedakan gendam dan hypnosis, saya kira gendam gaib/mistis dan hypnosys adalah ilmiah, dikarenakan adanya gendam tradisional hanya dengan menepuk atau berjabatan tangan, bisa dijelaskan gak pak bagaimana proses itu terjadi tanpa sugesti verbal?
Terimakasih.
Yan Nurindra says
Saya meyakini bahwa sesungguhnya terjadi juga proses komunikasi verbal atau non-verbal yang luput dari perhatian kita. Jadi tidak semata-mata menepuk atau berjabatan tangan belaka.
Ns. Tunjung Laksono Utomo says
Luar biasa sekali pak.
selama saya sebagai praktisi baru kali ini saya mendapat penjelasan rinci tentang gendam vs hypnotis
Sangat bermanfaat
terima kasih pak
sehat selalu dan sukses selalu
ahmad masruri says
Gendam hanya istilah