Di artikel sebelumnya telah dijelaskan bahwa Subconscious Mind atau pikiran bawah sadar adalah suatu area pikiran yang “netral” atau kurang kritis, sehingga dapat menerima sugesti yang terkadang tidak masuk akal bagi pikiran normal (Conscious Mind). Kepiawaian seorang Hypnotist adalah bagaimana “menembus” Subconscious Mind ini sehingga selanjutnya dapat diberikan sugesti yang dikehendaki.
Serial pembelajaran Hipnotis & Hipnoterapi bagi pemula (awam), silakan ikuti mulai dari artikel sebelumnya
Jika dianalogikan secara sederhana, maka Subconscious Mind ini dapat diumpamakan seperti sebuah ruangan yang memiliki pintu, dimana pintu ini dijaga oleh seorang penjaga, yaitu Conscious Mind. Jika pintu ini terbuka lebar, maka sugesti dapat dengan mudah memasuk Subconscious Mind, sebaliknya jika pintu ini tertutup, maka sugesti tidak akan dapat memasuki ruangan ini. Pintu ini dalam terminologi pengetahuan Hipnotis dikenal dengan nama “Critical Area” atau area kritis, yang bertindak sebagai filter yang menentukan apakah suatu informasi diteruskan seluruhnya, diteruskan sebagian, atau ditolak sama sekali.
Pada dasarnya manusia menyerap atau menerima informasi dari dunia luar (external world) melalui perangkat panca-indera, sehingga dikenal istilah data Visual, Audio, Kinaesthetic, Olfactory, dan Gustatory, atau secara sederhana data yang dapat di-indera oleh ke-5 indera kita.
Informasi yang masuk dari ke-5 indera ini, sebelum masuk ke Subconscious Mind, akan melewati filter (Critical Area), yang bertugas menolak atau meneruskan data.
Dari penjelasan di atas, mungkin hal yang menarik untuk dibahas adalah faktor apa sajakah yang mempengaruhi mekanisme dari Critical Area ini ?
Critical Area dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Value, etika, belief system (sistem keyakinan)
- Fokus & minat
- Situasi & kondisi
Sebagai contoh, suatu sugesti yang dianggap tidak masuk di akal, melanggar etika, atau berlawanan dengan sistem keyakinan seseorang akan ditolak mentah-mentah oleh Conscious Mind, sehingga Critical Area akan segera tertutup.
Sebaliknya jika seseorang sangat respek terhadap orang lain, misal tokoh yang dikagumi, maka secara tidak sadar (Unconsciously) ia akan membuka Critical Area-nya secara lebar ketika ia berkomunikasi dengan tokoh yang dikaguminya tersebut.
Demikian juga pada suatu situasi dan kondisi tertentu, seseorang dapat kehilangan kekritisannya, sehingga membiarkan informasi masuk begitu saja ke Subconscious Mind-nya. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang tengah menghadapi permasalahan yang berat, atau tengah putus asa atas sesuatu hal.
Dari penjelasan di atas, maka dapat mulai dipahami bahwa Critical Area seseorang pada dasarnya dikendalikan oleh dirinya sendiri, walaupun seringkali faktor eksternal membuatnya dapat membuka Critical Area tersebut dengan tanpa disadarinya.
Seorang Hypnotist memiliki kepiawaian agar seseorang dapat membuka Critical Areanya, dan dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan sifat dari Critical Area itu sendiri, yaitu :
- Memberikan sugesti secara bertahap, dari yang masuk akal, kemudian sedikit tidak masuk akal, dan selanjutnya mungkin menjadi sugesti yang benar- benar tidak masuk akal. Proses bertahap ini disebut juga proses induktif, sehingga dikenal pula istilah “induksi” atau “induction” dalam proses membawa seseorang ke kondisi Hipnotik (trance).
- Membuat seseorang menjadi lebih fokus dan menjadi lebih berminat terhadap suatu hal.
- Menempatkan seseorang ke dalam keadaan dan situasi yang hipnotik.
Oleh karena itu dalam proses Hipnotis, rangkaian kata-kata sugesti walaupun penting, tetapi hanya memberikan pengaruh yang kecil. Pengaruh yang besar justru didapatkan dari faktor lain, misalkan : unsur para-linguistic (intonasi, jeda, dll.), bahasa tubuh, suasana, bahkan appearance (penampilan) dari sang Hypnotist.
Dalam pengetahuan Hipnotis, kata-kata sugesti disebut sebagai “konten”, sedangkan hal-hal lain yang berfungsi sebagai faktor pendukung disebut sebagai “struktur”, dimana dalam hal ini struktur jauh lebih penting dibandingkan dengan konten itu sendiri.
***
Catatan : Sugesti yang tidak masuk akal, akan tetapi tidak melanggar etika serta nilai keyakinan dasar, dapat diterima oleh Subconscious Mind, walaupun sifatnya tidak permanen atau sementara. Hal ini dapat dilihat pada fenomena Stage Hypnotism.
Artikel sebelumnya : Hipnotis dan Mekanisme Kesadaran Manusia
H-101
Locky Setio says
Di Catatan diatas : Sugesti yang tidak masuk akal, akan tetapi tidak melanggar etika serta nilai keyakinan dasar, dapat diterima oleh Subconscious Mind, walaupun sifatnya tidak permanen atau sementara. Hal ini dapat dilihat pada fenomena Stage Hypnotis.
Apakah artinya didalam pikiran bawah sadar ada juga “Critical Area” ?.
Salam servomechanism !.
Yan Nurindra says
Dalam pembahasan ini sugesti yg dimaksud adalah saat induction, sehingga masih di area Conscious Mind, dan pola sugesti dari yg masuk akal bergeser perlahan ke tidak masuk akal adalah pola “stacking”.
Jika kita berbicara tentang Subconscious Mind, tentu ada pula “aturan-aturan” sugesti, walaupun bukan berupa “critical area” (seperti Conscious Mind), tetapi ada filter2 juga.
locky setio says
Terima kasih pak Yan.